Review Hikayat Tirai Besi : The Bolshevik Myth

Merupakan buku catatan harian klasik, dari seorang anarkis Rusia bernama Alexander Berkman. Dimulai dari perjalanan penulis ketika diasingkan di penjara Amerika, yang disebabkan ketakutan pemerintah pada saat itu pengaruh revolusi Bolshevik di negeri Paman Sam. Kemudian secara berkelompok dengan bekas kapal perang Amerika, orang-orang yang telah diasingkan dikirim ke Uni Sovyet. Berkman sendiri sudah menanti sejak lama untuk segera kembali, terutama mengenai posisi para buruh yang sering ditindas oleh para pemegang kapital.

Sayangnya ketika Berkman telah sampai di Uni Sovyet sekitar penghujung tahun 1919, kekuasaan Bolshevik tidak bekerja dengan cara yang diharapkan oleh orang banyak. Dibantu oleh militer Tcheka, Kaum Bolshevik yang berkuasa di Rusia dibawah pemerintahan Lenin dan Trotsky banyak melakukan penindakan yang sewenang-wenang terhadap warga. Dengan alasan pengaturan yang lebih adil terhadap para buruh, tetapi bentuk birokrasi dan serta jumlah pembagian kebutuhan sehari-hari yang tidak dapat tepat membuat kesulitan ketika diterapkan di masyarakat.

Ketika protes diajukan kepada pemerintah atau birokrasi setempat menyebutnya komisar, banyak orang-orang ini akan dianggap kelompok kaum kontrarevolusi.  Protes yang diajukan sering kali hanya bisa diterima ketika lewat koneksi berpengaruh. Ketika protes tidak diterima, beberapa opsi dilakukan oleh masyarakat. Yang sering ditampilkan oleh masyarakat adalah melakukan jual-beli secara sembunyi (dilarang oleh rezim bolshevik karena dianggap melakukan spekulasi pasar) dan melakukan pemberontakan. Jika proses jual beli tertangkap basah, banyak diantara mereka dipenjara, atau bahkan dieksekusi langsung oleh pasuka Tcheka. Bentuk seperti ini menurut penuturan penulis banyak mendorong sikap korupsi di dalam masyarakat.

Bentuk pemberontakan kebanyakan dilakukan oleh pinggiran selatan Uni Sovyet, yang sepertinya jika dihubungkan pada zaman sekarang, kebanyakan kawasan tersebut adalah negara-negara yang memerdekakan diri dari Rusia. Banyak di antara mereka dengan sikap rezim, terutama proses pengambilan paksa hasil tani dan alat-alat produksi mereka. Sehingga mendorong pemberontakan antara kauu tani dan buruh yang kecewa dengan Tentara Merah.

Selain dua bentuk tersebut, protes  dalam juga diajukan lewat partai-partai politik oposisi, para intelektual, dan orang-orang non Partisan. Kebanyakan di antara mereka tergolong oleh kelompok Menshevik, Revolusi Sosial, dan kaum anarkis, yang sebenarnya ketika dibawah kekuasaan Tsar mereka bahu membahu dengan Tentara Merah dan kaum Bolshevik untuk melakukan revolusi.
Penulis merupakan orang berpengaruh. Meskipun sebelumnya besar di Amerika (keluar dari Rusia pada usia muda), tetapi kemampuan berbahasa Inggris serta pengalaman mengorganisir kekuatan buruh di Amerika membuat penulis dianggap sebagai orang terpandang di Rusia. Sehingga penulis langsung mendapatkan banyak posisi politik, Sehingga dalam keberjalanan politiknya, Berkman banyak berdiskusi dengan orang berpengaruh, termasuk Lenin langsung.

Lenin sendiri berpendapat, yang menurut Berkman dengan penuh keyakinan, hal tersebut terpaksa dilakukan, karena revolusi baru terjadi pada tahun 1917 banyak hal yang harus dirombak total. Seiring berjalannya waktu, metode-metode tersebut akan dihilangkan. Asalkan Lenin meminta dengan kepada seluruh masyarakat Sovyet untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah.

Pandangan dari Lenin tersebut tidak digambarkan oleh Berkman dalam catatan harian sebagai bentuk persetujuan  pribadi atau juga penolakan. Karena pandangan Lenin ini mulai dibuktikan oleh Berkman secara pribadi ketika melakukan perjalanan ke seluruh negeri. Hal tersebut dilakukan karena misi utama Berkman adalah mencari materi untuk museum yang akan dibangun.

Dan kenyataan di lapangan ternyata lebih parah dari yang diberitakan. Petani yang kelaparan, anak-anak dibawah umur yang melakukan pekerjaan berat, para lelaki yang harus disembunyikan oleh keluarga karena kalau tidak akan dipaksa ikut berperang ke garis batas oleh Tentara Merah, para pengemis, perdagangan secara sembunyi, para Yahudi yang mengalami krisis budaya dan identitas karena perdagangan dilarang, dan lain-lainnya. Penuturan Berkman berpuncak hingga protes dari para pelaut di Kronstadt. Mereka mengeluarkan resolusi masih menjadi bagian dengan kaum Bolshevik, tetapi mengutuk metode-metode yang dilakukan. Resolusi ini berujung penyerangan tentara ke Kronstadt. Selain itu banyak para aktivis ditangkap oleh pemerintah Bolshevik yang berujung pengeksekusian.

Buku harian di Rusia ini berakhir ketika Berkman yang sebenarnya adalah seorang anarkis, memutuskan untuk keluar dari Rusia, setelah beberapa temannya terbunuh. Berkman sendiri dapat keluar karena keputusan pemerintah Bolshevik, dengan tekanan dari dunia internasional, untuk beberapa orang akan diberikan jalan dan uang untuk keluar dari Rusia, tetapi harus punya catatan khusus jika ingin kembali.

Buku yang menarik untuk belajar menjadi orang-orang yang ingin melihat suatu hal secara holistik. Selain itu, dalam buku ini, banyak para tokoh yang namanya disamarkan dalam bentuk huruf kapital. Yang salah satu alasannya mungkin demi keselamatan tokoh terkait pada waktu itu. Makin menarik lagi dalam buku ini tidak ada disebut nama Joseph Stalin, baik dalam bentuk perjumpaan maupun sebagai kawan diskusi atau orang yang diwawancara oleh Berkman. Tetapi setelah kematian Lenin, Stalin mengalahkan Trotsky menjadi pemimpin Uni Sovyet. Insting saya nama Stalin disamarkan dalam buku harian Berkman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Resensi Buku] Sekilas tentang Ali Moertopo